Jumat, 30 Desember 2011

JANGAN MALU BELAJAR DARI BINATANG (RENUNGAN AKHIR TAHUN)

JANGAN MALU BELAJAR DARI BINATANG
Oleh : Qifni Yasa’ Ash Shiddiqi

Assalamu’alaikum Wr.Wb.
Tulisan ini diilhami secara singkat, Seringkali saya berjalan menyusuri hamparan persawahan dan padang ilalang di daerah tempat tinggal saya, ada tempat favorit yang selalu saya ‘sambangi’ kalau pulang ke lamongan, yakni persawahan yang terletak di jalan yang menghubungkan pucuk hingga miru, disini sering banyak muda-mudi bercengkrama dengan asyiknya sembari menikmati es tebu, tak jarang muncul kata-kata “ASU”, “JANGKRIK”, “WEDOS” dan masih banyak anggota kebun binatang yang mereka sebutkan satu persatu.
Sahabatku, dunia berubah dengan cepatnya, begitu juga manusia didalamnya, Berbagai kebudayaan, pemikiran, teknologi, dan hal-hal lainnya dapat membuat seseorang memilikki dunia sendiri sehingga ‘mengasingkan dirinya’ dari keramaian di sekitarnya, begitupun yang terjadi di Indonesia, dulu, Indonesia digembor-gemborkan sebagai bangsa yang punya solidaritas tinggi, ramah, rasa gotong royong yang tinggi, namun pertanyaan muncul di benak setelah kejadian Mesuji, Sodong, Bima dan Sampang terjadi “kemana semua identitas itu pergi??”
Sepertinya kita harus malu karena menjadikan binatang sebagai objek celaan, hinaan, misuh dan kalimat kotor sejenisnya, tahu kenapa?? Karena terlintas di benak saya untuk mengajak “inilah saatnya kita belajar dari binatang”, mari kita ulas dari binatang ASU (Anjing), saya kutip ucapan josh billings “Seekor anjing adalah satu-satunya di dunia yang mengasihi Anda lebih daripada dia mengasihi dirinya sendiri” mungkin ada betulnya, anda pernah nonton film hachiko?? Disitu diceritakan tentang seekor anjing bernama hachiko , Hachiko di rawat oleh seorang kakek-kakek yang baik hati. Semenjak tinggal di rumah kakek-kakek tersebut…Hachiko selalu mengantar kakek-kakek tersebut ke stasiun untuk mengantarnya pergi kerja. Dan ia akan menunggu majikannya hingga majikannya pulang. Namun, pada suatu hari yang amat menyedihkan…tidak seperti biasanya kakek itu tidak pulang. Namun Hachiko tetap menunggu sampai majikannya datang. Padahal tanpa sepengetahuannya, si kakek memang sejak hari itu tidak akan pernah lagi kembali sebab ia meninggal di tempat kerjanya. Tapi…Hachiko menunggu terus di stasiun hingga akhirnya ia meninggal karena terkena penyakit. Sejak itulah, Hachiko di kenang dan dibuatkan sebuah patung anjing di stasiun Shibuya, ya, seekor anjing yang paling setia pada majikannya, bisakah kita seperti Hachiko?? (Lha kok review film malahan?? -,-“), lanjut lagi, secara tanpa sadar orang salah mengartikan ketika menyamakan orang lain dengan anjing, jangan samakan perampok dengan anjing, karena mungkin anjing lebih baik dari perampok. Yaaahh.
Sahabatku, Di Indonesia sudah saatnya kita belajar dari Lebah, Semut, Kerbau dan Merpati ya, cukup itu binatang yang mungkin bisa membuat Indonesia aman sejahtera kembali gemah ripah loh jinawi, toto tentrem karto raharjo. Lebah adalah serangga penyengat yang berbahaya. Namun, dibalik itu ada pelajaran nyata yang tak pernah kita pelajari darinya. Lebah hidup berkelompok, dalam kelompok itu mereka terbagi ke dalam beberapa bagian (Ratu, lebah pekerja, dan lebah penjaga). Mereka melakukan segalanya secara bersama-sama dan penuh tanggung jawab. Tidak ada yang ditinggalkan ataupun dilupakan. Saat salah satu dari mereka merasa terancam, mereka akan saling membantu mati-matian.

Rasa solidaritas yang sama juga ditunjukkan oleh semut. Kita sering melihat semut yang selalu berjabat tangan setiap kali bertemu, bukan?? Mereka juga sering berbagi makanan dan membawanya secara bersama-sama. Saat ada musuh, mereka juga melawannya bersama.

Tapi mengapa kita tidak bisa seperti itu?? Kini baik di kota maupun di desa semua orang bersikap individual. Mereka terlalu sibuk dengan dirinya dan teknologi yang ada. Tidak ada lagi rasa gotong royong dan solidaritas di antaranya. Kebanyakan dari kita hanya akan membantu untuk alasan tertentu.
Kerbau adalah binatang pekerja keras yang jarang sekali dia mengeluh membantu majikannya di sawah untuk menarik bajak dan atau menjadi penarik pedati yang berisikan padi-padi dan gabah, kenapa sekarang masih banyak yang malas-malasan dengan keadaan yang dimilikinya, hidup statis, pokoknya “AGUS (Asal GUe Senang)’, tanpa ada keinginan bekerja keras secara lebih.
Begitupun yang terjadi ketika menengok merpati yang mencerminkan sikap amanah, sedikit cerita, pada saat perang dunia pertama, Amerika  menggunakan merpati sebaga media komunikasi, bahkan pada tahun 1942 seekor merpati bernama Winkie berjasa dalam penyelamatan awak pasukan udara Amerik dan merpati pula yang digunakan dinasti mamluk di mesir sebagai alat komunikasi saat menghadapi perang terhadap mongol, ya, Merpati merupakan salah satu jenis burung yang cukup pintar, memiliki daya ingat yang kuat, kemampuan navigasi, dan memiliki naluri alamiah yang dapat kembali ke sarang meskipun sudah pergi dengan jarak yang jauh dan waktu yang lama, sehingga surat yang disampaikan pasti sampai di tujuan atau sangat kecil kemungkinan surat tersebut nyasar, Bagaimana dengan keadaan Indonesia sekarang??? Sifat Amanah sudah semakin luntur bahkan ada yang berlomba-lomba dan membentuk golongan dalam melakukan sebuah “penjegalan” Amanah, ya, itu Indonesiaku kini, semoga kita akan menjadi geerasi yang tak lebih buruk dari geerasi sekarang, ayo perbaiki sahabat.

Sahabatku, mari Belajar dan bercemin pada sesuatu yang ada di sekitar kita (bahkan binatang), karena ada banyak pelajaran lain yang bisa kita petik untuk memperbaiki diri kita ke depan.
Jangan Malu Meniru Binatang!!!
Tentunya untuk hal yang positif sahabat..
SALAM ASU!!!
Wassalamu’alaikum.Wr.Wb.

Jumat, 23 Desember 2011

AKU BELAJAR DARI HUJAN (PUISI)

Aku belajar dari hujan
Tentang bagaimana menyapa bumi

dan dari hujan
aku temukan kedamaian, rintik seakan menggelitik kerinduan ini
rindu akan kemesraan di sudut hari bersama
di ujung daratan yang terpecah oleh ombak

Aku belajar dari hujan
Tentang bagaimana meneduhkan hari

dan dari hujan
aku rasakan ketenangan, deras seakan menguras lamunanku
lamunan akan senyumanmu di ujung senja
di bawah rindang pepohonan
teduh, berteduh, meneduhkan

Aku belajar dari hujan
Tentang lemahnya menapak rasa

dan dari hujan
aku mengenalmu, gerimis seakan mengiris siluet bayangmu
dari kejauhan, aku layangkan sejuta tanya
apakah kau merasakan hal yang sama kasih???

Jumat, 16 Desember 2011

WAWANCARA DENGAN TUHAN (RENUNGAN)

Aku bermimpi melakukan wawancara dengan Tuhan.
"Jadi, kamu ingin melakukan wawancara denganku?" Tanya Tuhan.
"Jika Engkau punya waktu," Aku berkata.
Tuhan tersenyum, "Waktu-Ku abadi.. pertanyaan apa yang ada di pikiranmu untuk-Ku?"

"Hal apa yang paling mengejutkan-Mu tentang manusia???"
Tuhan menjawab...
"Bahwa mereka mudah sekali bosan dengan masa kecil, bahwa mereka buru-buru ingin bertambah dewasa, dan kemudian rindu untuk menjadi anak-anak lagi."
"Bahwa mereka kehilangan kesehatan mereka untuk mencari uang... dan kemudian kehilangan uangnya untuk mengembalikan kesehatan mereka lagi."
"Bahwa mereka berpikir dengan gelisah tentang masa depan, mereka melupakan waktu sekarang, sehingga mereka tidak hidup di masa sekarang maupun masa depan."
"Bahwa mereka hidup seperti mereka tidak akan pernah mati, dan mati seperti mereka tidak pernah hidup."
Dan aku diam untuk beberapa saat.

Kemudian aku bertanya,"Di dunia ini apa yang harus aku pelajari???"
Tuhan menjawab,
"Belajar bahwa mereka tidak bisa membuat semua orang mencintai mereka. Yang bisa mereka lakukan adalah membiarkan diri mereka dicintai."
"Belajar bahwa tidak baik membandingkan diri mereka dengan yang lain."
"Belajar untuk memaafkan"
"Belajar bahwa hanya butuh beberapa detik untuk membuka luka orang yang mereka cintai, tetapi membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk menyembuhkannya."
"Belajar bahwa orang kaya bukanlah orang yang memiliki paling banyak, tetapi orang yang membutuhkan paling sedikit."
"Belajar bahwa sebenarnya ada orang-orang yang mencintai mereka, namun tidak mengerti bagaimana cara mengekspresikan atau menunjukkan perasaan mereka."
"Belajar bahwa dua orang dapat memandang sesuatu yang sama, tetapi melihatnya secara berbeda."
"Belajar bahwa tidak cukup hanya dengan memaafkan orang lain, tetapi mereka juga harus memaafkan diri mereka sendiri."

Terimakasih Tuhan, Alhamdulillah..

Selasa, 29 November 2011

MEMADU KASIH DENGAN TUHAN (RENUNGAN)

Sayang, kamu tahu gak kenapa langit itu biru??? Lautan juga biru??? Karena langit dan laut tahu bagaimana melukiskan indah birunya matamu. Ya,itu adalah sekelumit cuplikan episode gombalisasi dalam sinetron asmara dua waria. Bicara tentang cinta dan gombal, ibarat sayur dan garam, cinta tanpa gombal itu terasa hambar, ya, seperti aku dan kamu juga, aku akan hambar tanpamu.. wait, mu disini siapa ya???

Mari kita berandai-andai, disaat hujan turun, kita duduk di jendela dengan santainya, diiringi lagu melankolis bin galau, menggenggam secangkir kopi dan ditemani sepiring kacang rebus hangat, beuuuh, enak pasti, Cuma bagi jomblo-jomblo akan terasa kurang, Pacar mana pacaaaaar??? Biasalah itu kan edisi galau, akan berbeda dengan orang yang sudah punya pacar, disaat hujan turun, dia akan memilih sudut ruangan yang hangat,menggenggam secangkir susu coklat hangat di tangan kanan dan handphone di tangan kiri, entah sms pacar atau ancang-ancang nelpon pacar, ya,khusus bagi yang punya pulsa tentunya, disetiap dia baca sms akan tersenyum atau bahkan tertawa, sampai lupa kalau besok laporan resmi praktikum dan tugas menanti untuk dikumpulkan, ya, inilah dinamika kehidupan, ada yang beruntung macam saya atau ada juga yang tak beruntung seperti kalian para pembaca, kenapa??? Karena kalian rela saya hina ditulisan ini. (Ngakak kuda)

Sob, apa kita sudah puas dengan pacar kita??? Apa pernah pacar kita selalu sabar menghadapi kita??? Atau pacar kita menguji kesabaran kita?? Sadarkah para cowok telah diperbudak cewek?? Eits, mau bukti?? Sekarang mayoritas yang jemput kalau mau jalan-jalan cowok apa cewek?? Kalau makan yang bayar cowok apa cewek?? Kalau mau nonton pilem yang bayar cowok apa cewek?? Bersyukurlah, kalau ternyata BDD (bayar dewe-dewe) atau bisa utang pasangan. Lain lagi dengan cewek, apa kalian tak sadar telah dijajah cowok?? Yang biasanya nangis gara-gara cinta itu cowok apa cewek?? Yang biasanya bawa tisu ke kamar mandi terus tisunya diculekin ke mata cowok apa cewek?? Atau siapa yang biasanya harus rela kena hepatitis (sakit hati) diselingkuhin, cowok apa cewek??? Bersyukurlah kalau akhirnya cewek bias nangis dengan bersandar di bahu seorang cowok, apalagi cowoknya itu aku. (Pembaca Dilarang Protes!!!)

Apa kita tak sadar bahwa mereka, “you know who” hanya sekedar perantara Cinta dan Kasih dariNya???, sekarang coba kita bayangkan lagi, andaikata air di bumi yang begitu luas ini, per tetesnya ditarik biaya 100 Rupiah apa kita sanggup membayar kepadaNya?? Terus oksigen yang kita hirup kena biaya 100.000 Rupiah sekali hirup apa kita sanggup membayar kepadaNya??, kamu tentu tahu dan sadar bahwa apa yang diberikan olehNya kepada kita, “Mayoritas” adalah Gratis atau bahasa jermannya yakni Cuma-Cuma, Tapi, kebanyakan dari kita hanya nyah nyoh, ngah ngoh tak peduli dan tak mau berpikir bagaimana cara berterima kasih padaNya. Bandingkan dengan pacar, apa kamu lebih banyak memberi atau diberi? Kalau banyak memberi, menangislah, karena belum tentu dia yang akan jadi pendamping hidupmu kelak, kecuali kalau kamu ikhlas dan menganggapnya bersedekah. Sedangkan kalau kamu banyak diberi, Menangislah juga, karena kamu tak tahu pasti bagaimana perasaan pacar yang memberimu sesuatu, apakah dia ikhlas, atau dia ‘Mbatin’ karena takut diomeli??, kecuali kalau memang kamu dalam posisi serba pantas untuk diberi, maka cara termudah ketika diberi adalah berterima kasihlah padaNya.

Cintai dan sayangi kekasihmu sekarang, karena dengan begitu kita akan menjadi makhluk yang super sekali, karena mampu menjaga salah satu makhlukNya, ya, cintai dan sayangi pasanganmu dengan penuh cinta, tapi jangan berlebihan, kenapa??? Karena Dia Maha Pencemburu. Cintai pasanganmu seolah-olah pasanganmu adalah refleksi perantara untuk mencintaiNya. Berikan senyuman tulus penuh kasih saat bertemu dengannya, pahami dia, apakah dia sedang sakit atau sedang butuh kehadiranmu, simple sebetulnya, ketika kamu ingin memadu kasih dengan Tuhan, maka percayalah bahwa Tuhanmu adalah Maha Enak dan Maha Nriman, kenapa?? Karena selama tak menyalahi aturanNya, Dia akan menjadi Maha Asyik dan Maha Joss Gandoss, tapi itu pun belum cukup untuk memadu kasih denganNya, kenapa? Karena kita tak pantas hanya patuh untuk tak melanggar aturannya, namun lebih dari itu, Dia akan menjadi Maha Pencemburu dan Maha Tega saat ibadahmu kau kesampingkan dibandingkan hubunganmu dengan perantara cintaNya ( Pacar, Istri Atau Homoanmu), Ingat, bahwasanya saat kita ingin Bercinta dengan Tuhanmu, maka posisikan dirimu adalah seseorang hamba yang patuh beribadah, karena dengan menjadi ‘abid dalam setiap langkah kehidupan kita, maka tak pelak rasanya kita akan juga mudah menjauhi segala hal yang dilarangNya.

So, Mari Memadu Kasih dengan Tuhan, yakni dengan mencintai perantara cintaNya, cintai pasangan kita, cobalah Menjadi hamba yang setia dan tentunya menjadi ‘abid yang siap setiap saat menolak melakukan laranganNya.

Ihdinash Shirotool Mustaqim, Asyhadu An Laa Ilaaha IllaLLah Wa Asyhadu Anna Muhammadur Rasulullah, dan sekedar info bahwa Tuhanku itu ALLAH!!, ini Tuhanku, mana Tuhanmu?? Aku harap ALLAH juga.. Aamiin..

Minggu, 13 November 2011

TENTANG AKU DAN SEPAKBOLA (Dulu dan Kini) Bagian Satu ( ARSENAL dan JUVENTUS )

Hari itu tepat sehari sebelum aku genap tujuh tahun, aku ingat sekali dengan apa yang aku lihat di layar tivi, ya, tepat tanggal 26 april 1998 untuk pertama kalinya aku kesengsem dengan yang namanya sepakbola, entah kenapa, rasa kesengsem ini muncl ketika aku melihat gol seorang pria bertubuh agak pendek dengan cirri cirri wajah yang sedikit menyisakan bekas cukur di kumis dan jenggotnya, pria itu tak lain dan tak bukan adalah Alessandro Del Piero, aku hanya ingat dia berkostum hitam putih garis-garis, yang di kemudian hari aku baru tahu kalau tim yang berkostum mirip zebra itu adalah Juventus, dan diketerbatasan ingatanku pula aku tahu tim yang menjadi sasaran gol del piero adalah tim inter Milan. Dan sejak saat itu aku memproklamirkan diri menjadi seorang Juventini atas jasa seorang Alessandro Del Piero (Seingatku skor akhir Juventus vs inter Milan waktu itu 1-0 untuk juve). Ya, sejak saat itu pula aku selalu tak mau ketinggalan segala hal tentang Juventus, baik buku sekolahku, buku ngajiku dan bahkan kaos olahraga sekolah pun aku coret-coret dengan segala hal berbau juventus, “Kaos olahraga SDku sekarang masih tersimpan baik dengan coretan tipe-x bernama PERICARD-33 di punggung dan TU mobile di dada”, bahkan yang lebih konyolnya lagi aku rela mencoret isi buku tulisku yang tak terhitung jumlahnya, hanya untuk menuliskan skor pertandingan juventus dan menggambar formasi ideal juventus dari tahun ke tahun (tentu saja versiku), dimulai dari zaman kiper masih Angelo Peruzzi hingga Gianluigi Buffon, Defender dari zaman Mark Iuliano hingga Giorgio Chiellini, Midfielder masih abang Zinedine Zidane hingga Claudio Marchisio, dan tentu saja pemain favoritku di juventus yakni sang Striker Ale Del Piero hingga Ale Matri, tak surut pula kecintaanku pada jubentus, baik di era Lippi, Ancelotti, Del Neri hingga sekarang Antonio “8” Conte, Namun, Calciopoli yang didalangi Luciano Moggi membuat kecintaan seorang tifosi pada klub sehebat juventus harus sedikit pupus dan layu, hingga pada akhirnya calciopoli itu pula yang membuat cintaku pada Juventus berpaling pada ARSENAL, bukan berarti baru tahun 2007 (setahun setelah calciopoli) aku cinta Arsenal, flash back lagi ya ( bukan feed back kayak yang dimaksud oleh baqir), Ketertarikan pada Arsenal baru aku rasakan pada musim kompetisi 1999, bagi gunners se antero jagad pasti ingat kan tahun ini ada apa,. Hahaha,, semoga gunners yang lupa diberi petunjuk olehNya.. Di musim itu titi henry pindah dari juventus ke Arsenal, dan aku masih ingat betul gaya rambut henry yang masih dicat merah di juve sebelum meloncat ke Arsenal. Di tahun 1999 itu pula aku mulai curi-curi kesempatan menengok laga si Gudang Peluru, dan aku masih Hafal betul pertandingan pertama Arsenal yang aku tonton di layar cembung adalah Saat highlights Arsenal vs Middlesbrough yang berakhir 5-1 di sekelumit ingatanku hanya terlintas hattrick Marc Overmars, setelah itu aku mulai kenal The Captain (Tony Adams), sang kiper David seaman, dan tentu saja “the Dutchman“ Dennis Bergkamp.



Sosok yang aku lihat begitu teduh dengan senyumnya bahkan aku sering menyamakan senyumnya dengan senyum Mr.Bean, ya, itulah senyum The Professor “Arsene Wenger”, Satu-satunya pelatih yang menjadi idolaku hingga sekarang, walau silih berganti muncul Marcelo Lippi karna juventus, Pep Guardiola, Jose Mourinho, Ancelotti, Frank Rijkard, Guus Hiddink, hingga Wim Rijsbergen ( Lagi pengen ngetik merek sepeda, Wim Cycle ). Ckakaka,, Bicara tentang Wenger, hal yang mendasari aku mengidolakannya adalah kehebatannya menyulap Pemain muda BINAL (BINaan arsenAL) menjadi seorang Superman, ech, Superstar walau terkadang bukan pemain binaan akademi arsenal secara langsung, sebut saja Francesc Fabregas yang diculik dari akademi la masia Barcelona, Samir Nasri dari Marseille, Theo Walcott dari Southampton, atau bahkan si wonderkid “THE ORIGINAL” Jack Wilshere ( menjadi idola dan landasan kenapa akun twitterku menjadi @qifni19 ya, karena si jack wilshere adalah empunya nomer 19 di Arsenal saat ini ) Selain itu, ekspresi wajah wenger sendiri yang sebetulnya membuat aku harus tergila-gila padanya, mulai dari membanting botol minuman, menutup wajah, mengelus-ngelus lutut, Berkacak pinggang, Bahkan pernah aku ketawa ngakak guling-guling gara-gara wenger ngupil, terlepas dari itu semua, OTAK ARSENE WENGER emang tokcer, selama 15 tahun kepemimpinannya (setara dengan 3 Periode presiden di Indonesia ) hingga sekarang, Arsenal disulap dari tim yang hebat menjadi luar biasa, sebut saja rekor unbeaten run arsenal dari musim 2003/2004 hingga 2004/2005, tercatat 49 pertandingan tanpa kalah, dan hingga sekarang belum ada tim manapun yang mampu menyainginya, termasuk Barcelona, apalagi Persebaya, Tak mungkinlah, Dan berkat Arsene Wenger inilah aku makin mudah mengingat arsenal, karena Arsene dan Arsenal adalah 2 kata yang sangatlah mirip.



Sekarang bercerita tentang Arsenal, Jujur saja, aku mulai sangat mencintai Arsenal adalah tahun 2007,ya, saya rasa perkenalan selama 8 tahun dan kesengsem selama 8 tahun telah menambatkan hatiku pada seorang wanita bernama Arsenal (Sambil lirik Arsenal Ladies, suit suit), di musim 2007 itu musim tepat ketika Thierry henry berlabuh di Barcelona, yes, Gunners lost his Legend at that year, bertambah pedihlah rasa ini, kehilangan gelar sejak 2005 dan 2007 kehilangan Titi. Kisah ini bermula (jeng jeng jeng jeng) ketika tv7 (trans7) menayangkan pertandingan Arsenal vs Tottenham di white hart lane, saat itu Arsenal sukses menggulung tottenham 3-1, dan Pemain idolaku “FABREGAS” mencetak 1 gol, 2 gol lain aku lupa. Soalnya hitam sih waktu itu Haha,, memang di musim itu Arsenal hanya finis di urutan 3 namun setidaknya di musim itulah Arsenal mendapatkan Gooner sejati yang ganteng dan imut seperti aku. Haha,, YES ARSENAL TILL I DIE. Kini di musim 2011/2012, walau Arsenal sedang berada di jalur panas ( Peringkat 10 dengan 10 poin dari 8 Pertandingan ) tak menyurutkan langkahku untuk mendukung Arsenal, di tengah cemoohan fans karbitan Barcelona, MU maupun Tim lain, aku masih setia dengan bangga meneriakkan “VICTORIA CONCORDIA CRESCIT – VICTORY THROUGH HARMONY”. Di tahun ini pula ( musim 2011/2012 ) Arsenal harus kehilangan 2 motor serangan yang hampir 3 tahun bersama yakni Fabregas ( Sometimes I called him “Fuck”Bregas ) yang pindah ke Barcelona dan $amir Na$$$ri yang tergiur uang Man.Shitty (Man.City), tapi aku yakin sang professor punya cara sendiri membangkitkan kembali pemicu peluru yang sedang terbakar pelan sumbunya agar Arsenal kembali menjadi Gudang senjata yang siap menembakkan amunisinya kepada tim manapun, YES, CAUSE IN ALLAH WE TRUST IF ARSENE WENGER THINK (IAWT IAWT), Percayalah di usia 125 tahun dengan FORWARD di logo khusus tim sekarang, Arsenal takkan sulit kembali ke perform terbaiknya, biarkanlah Memori macam Tony Adams, Patrick Vieira dan Thierry Henry menjadi kenangan yang baik untuk menyongsong kenangan lebih baik bersama Robin Van Persie, Jack Wilshere, Aaron Ramsey, Wojciech Szczescny dan Arsene’s army lainnya. Sebagai penutup “TENTANG AKU DAN SEPAKBOLA” bagian satu (Part I) sedikit akan aku berikan formasi ideal Juventus dari tahun 1998 hingga sekarang dan Arsenal dari tahun 1999 hingga sekarang tentu saja versiku.. ARSENE’S ARMY..



Juventus : GK- Buffon, DF- Pessotto, Iuliano, Thuram, Di Livio MF- Marchisio, Nedved, Conte, Zidane, FW- Del Piero, Trezeguet COACH : MARCELO LIPPI



Arsenal : GK- Seaman, DF- Sagna, Adams, Keown, Ash.Cole, MF- Fabregas, Vieira, Overmars, Ljungberg, Nasri, ST- Thierry Henry COACH : THE ONLY ONE “ARSENE WENGER”





Nantikan Bagian dua (Part II) tentang perkenalanku dengan sepakbola tanah air khususnya PERSELA.

BERGERAK DAN BERSATU!!!

TENTANG AKU DAN SEPAKBOLA Bagian 2 (PERSELA LAMONGAN)

TENTANG AKU DAN SEPAKBOLA Bagian 2 (PERSELA LAMONGAN)



Sesuai janji saya, ini dia sekuel kedua tentang aku dan sepakbola, well, sekarang saatnya membahas PERSELA LAMONGAN, semua bermula dari kecintaan seorang anak-anak, ya, dari tahun 2002 aku baru mengenal PERSELA LAMONGAN, itu terjadi tatkala abah ( red: bapakku) menyalakan radio dan mendengarkan suara yang ngebass dan gahar dari dalam radio, waktu itu aku masih asyik bersiap berangkat ngaji di TPA, seperti kebanyakan anak usia SD, jam 15.30 atau jam setengah 4 sore adalah saat yang “dijatah” untuk sejenak melafalkan huruf-huruf hijaiyyah, entah didalam bacaan iqro’maupun al Qur’an, tiba-tiba “keasyikan”ku bersiap berangkat ke TPA buyar saat radio butut kepunyaan abahku berteriak “GOOOOOOOOOOLLLL”, aku yang tadinya berfikir abah mendengar diskusi obrolan orang tua pun harus ternganga karena ternyata abah mendengar siaran langsung pertandingan PERSELA yang disiarkan oleh SUARA LAMONGAN, jujur saja, waktu itu aku masih belum tahu apa itu PERSELA, karena di tahun 2002 itu yang aku kenal hanya Petro, Persija, Persib, PSIS dan PSM, maklum seingatku PERSELA masih baru saja naik kasta dari divisi II ke divisi I, yap, lanjut bercerita tentang PERSELA, kejadian Radio itu pun terulang di pertandingan-pertandingan berikutnya, hingga suatu hari (aku lupa tanggal berapa dan bulan apa, yang jelas aku yakin masih tahun 2002) , aku berinisiatif untuk menyalakan radio terlebih dahulu karena biasanya abah atau masku yang menyalakan, aku mendengar pertandingan antara PERSELA lawan PERSIM MAROS, dan mungkin di tahun 2002 ini aku belum mendengar ada nama Kleber Santos di barisan belakang, yang aku ingat Cuma ainur rochim, namun itupun aku tak yakin.



Dari tahun 2002 yang hanya sebatas baru kenal PERSELA LAMONGAN, kini ingatanku langsung meluncur ke tahun 2003, pasti yang ngaku LA MANIA atau LA NITA tahu di tahun 2003 ini ada peristiwa bersejarah apa, ya, di tahun ini PERSELA LAMONGAN berhasil membawa pulang 1 tiket promosi ke divisi utama (dulu masih bernama Liga Bank Mandiri),tentu saja pencapaian itu bukanlah hal yang mudah,harus melewati hadangan 2 tim divisi utama sebelumnya ( PERSIB BANDUNG dan PERSEDEN DENPASAR) serta 1 tim yang sama-sama berjuang karena dapat posisi 3 dan 4 divisi 1 yakni PSIM YOGYES (YOGYA), diawali dengan start buruk, kalah 0-1 dari PERSIB dilanjutkan dengan kegemilangan dengan mengalahkan PERSEDEN 3-1 serta laga hidup mati lawan PSIM di Manahan solo, yang Alhamdulillah yah, sesuatu banget pertandingan ini berakhir 0-0, yang memuluskan langkah PERSELA ke divisi utama (unggul selisih gol atas PSIM) “Thanks Riono Asnan dan H.Masfuk”, maka mulai saat itulah nama-nama seperti Kleber Santos, Jorge Rodriguez, Bambang Sumantri, Jatmiko dan Marzuki Badriawan sudah tak asing di telingaku, bicara soal sepakbola dan PERSELA LAMONGAN, pasti kita tak asing dengan dengan stadion surajaya, stadion yang terletak dekat jalan raya atau bahkan tepat di sebelah jalan raya ini baru aku rasakan atmosfernya di akhir tahun 2003, waktu itu piala gubernur jatim lawan PERSIK KEDIRI, aku lupa skornya karena aku melihat pertandinganpun gak bisa, saking ramenya waktu itu atau karena kapasitas surajaya yang masih kecil ya??? Hehe, ohya, waktu itu aku nonton di sebelah ngalamania yang seumuran denganku (baru aku tahu waktu browsing ternyata waktu itu PERSELA satu grup bareng PERSEMA), dan mungkin berkat dukungan pertamakudi stadion itu pula yang membuat PERSELA bias jadi juara liga jatim di tahun 2003 tersebut setelah mengalahkan DELTRAS lewat drama korea, ech drama adu penalti 4-2 (hasil waktu normal 2-2), lagi-lagi orang yang berjasa membawa aku masuk ke stadion adalah abah (red:bapakku), maklum terintimidasi sindiran kak mad riyadi alias mad dobeng.haha (yang gak kenal maaf):p, tahun demi tahun hingga akhirnya aku tak letih-letih untuk dating ke stadion, dulu ikut ada rombongan namanya JASWA TOUR ( jadi keinget nih bagaimana kabar kak Jaswadi si pemilik bus yang selalu mengantar aku ke stadion surajaya waktu itu). Time by time,waktu demi waktu, rasa kecintaan kepada PERSELA semakin terpupuk, walau tahun pertama (LBM 2004) hanya nangkring di posisi 12, tapi sedikit cerita aaahhh, waktu itu strikernya Gbeneme Friday, Jorge Rodriguez guzman sama Oscar Aravena, tengah ada jatmiko sama ainur rochim, belakang ada susanto sama kleber santos, kipper kalo gak salah andi iswantoro (kalau salah mohon koreksinya), yang aku inget skor pertandingan Cuma ada 2 pertandingan yakni lawan semen padang 2-0 yang nyetak gol Jorge sama susanto sama lawan PSS 2-2 gol e diborong oscar, lha dipertandingan ini ada sebuah pelajaran yang harus kita ambil, yakni tetaplah kita jadi LA MANIA yang FAIR PLAY dan SPORTIF,karena di pertandingan ini selepas pertandingan ada oknum yang melemparkan botol mineral ke lapangan karena tak terima dengan hasil imbang tersebut, maklum udah unggul 2 gol di babak pertama. untuk pertandingan lainnya di musim ini aku lupa, pengaruh umur. Hahaha, berlanjut ke ligina 2005, di tahun ini PERSELA peringkatnya sedikit membaik, berada di posisi 8 wilayah timur, dengan skuad yang seingatku tak jauh beda, ohya, di tahun 2005 ini ada Fabiano da Rosa beltrame sama Cristiano santos (adik e Kleber) gabung, ada juga Frederico de Assis dan colly misrun, selain itu pemain macam amsyar reza, zainal arifin,sama Charles putiray pun ada, di tahun ini tahun pertama diadakannya piala Indonesia, namun persela harus tersisih di fase awal karena kalah selisih gol sama Arema.



Ya itulah sedikit cerita awal mula PERSELA di kasta tertinggi sepakbola indonesia versi aku sendiri, pasti Mas Dayat dan mbah-mbah e LA MANIA jauh lebih faham, silih berganti berganti pelatih dari Riono Asnan, Mustaqim, Zulkarnaen Pasaribu, M.Basri, Djoko susilo, dan Subangkit hingga sekarang MiJan, begitupun penjaga gawang dari andi iswantoro, nurrosadi, endra prasetya hingga sekarang khoirul huda, bergantinya defender dari jaman kleber santos, fabiano beltrame hingga sekarang roman golian, zaman susanto, rustanto sri wahono, ainur rochim, jatmiko, eko joni, ilham zulkarnaen, fx yanuar, hingga zaman balada mahardika, “SELAMAT PERSELA U21 TELAH MENJADI JUARA ISL U21 2010/2011”, dan striker dari Oscar aravena, Jorge Rodriguez, marcio, franco hitta, varney dan barkaoui hingga sekarang punya Il phenomenon GUSTAVO FABIAN LOPEZ (GL10 dulu punya duet maxi enak disingkat GL-MAX.haha) sang special.haha, terlepas siapapun pemainnya sekarang, saya masih sangat bangga jadi LA MANIA sampai kapanpun, sepertinya tak cukup aku menorehkannya disini,perlu ada lanjutannya lagi lain kali.. Harapan dan doa seorang LA MANIA “Semoga PERSELA tetap menjaga eksistensinya di kasta tertinggi sepakbola Indonesia dan mampu menorehkan prestasinya, walau PERSELA bukan BARCA, PERSELA bukan ARSENAL, tapi PERSELA ya PERSELA, Laskar Joko Tingkir, Laskar Birumuda, karena BARCA dan ARSENAL tak akan pernah menjadi joko tingkir, yo bangga rek, mergo Joko Tingkir yo Cuma siji,yo iku PERSELA”,

Pesan sedikit : Jadilah Supporter yang cerdas, baik hati dan tidak sombong, pegang teguh fair play dan sportivitas, karena kita LA MANIA, the best fair play supporter di Indonesia… intinya ORA LAMONGAN NEK ORA PERSELA,ORA LAMONGAN NEK ORA LA MANIA.. WARNAE AWAK DEWE ISEK BIRU ENOM,GAK BAKAL LUNTUR!!!



next : PERSELA dan SEPAKBOLA INDONESIA Part 2

nb : jika ada kesalahan mohon koreksi, saya manusia biasa yang kadang salah.. :p

hehe



BERGERAK DAN BERSATU JOOOO…

BALADA RINGKIH JALANAN

Gemericik suara air yang mengalir dari belakang rumah masih terdengar bersimfoni dengan nyanyian para serangga, dan aku pun masih belum mampu merajut mimpiku kembali, entah ken apa, mungkin tumpukan folio bergaris dan laporan-laporan yang menggunung di atas meja kerjaku menanti tanganku untuk mencumbu mereka walau sejenak.

“Cttaaaaarrrr”, Lamunanku buyar oleh suara yang begitu keras dari kamar depan yang tak lain adalah kamar ibuku, aku pun lari dengan setengah kesadaranku menuju kesana. Ketika kubuka tuas pintu dan mulai kuputar,tiba-tba yang kulihat hanya hitam dan kegelapan.

_______________________________________________________________________________________________

Pagi ini, seperti biasa aku duduk berteman segelas teh hangat dan sepiring pisang goreng buatan ibu, sekilas Nampak jam dinding menunjuk jam 5 pagi, ya memang masih begitu pagi untuk orang tak berpekerjaan seperti aku membayangkan sebotol vodka atau mungkin squash punch menggantikan segelas the hangat, atau barangkali membayangkan semangkuk mie ramen khas hokaido mengeliminasi pisang goreng buatan ibuku,tapi pagi ini ada yang berbeda, terlihat dari kejauhan kerumunan orang tak lelah-lelahnya berbicara dengan wajah serius dan mungkin hanya sesekali diselingi sebuah senyum, Nampak diantara mereka seorang gadis cantik yang tak lain adalah Syifa’, gadis yang selama ini menohok jantungku kala aku mendengar langkahnya, gadis yang mampu membuat darahku berhenti mengalir kala aku melihat bayangannya,

Ku beranikan diri untuk melangkah berkumpul dengan kerumunan orang tersebut untuk sekedar mencari tahu apa yang mereka bicarakan,ya mungkin juga bisa sesekali mencuri pandang bayangan Syifa’ dari dekat.

“Ngapunten pak, bu, ada apa pagi-pagi kok udah rame kayak gini??

“Ini lho nak, katanya pagi ini ada petugas dari dinas kenagakerjaan mau datang ke kampung kita, denger-denger mau ngasih pelatihan gratis buat para pengangguran di kampung kita, ya otomatis kami yang ibu rumah tangga mau ikut” Jawab Bu Tantri, seorang ibu rumah tangga yang tinggal 30m dari rumahku, menjawab pertanyaanku. Spontan saja aku berteriak “yes”.

Sayup-sayup terdengar suara deru mesin mobil tak jauh dari tempat kami berbicara, Nampak olehku sesosok pria yang familiar.

“ Mana Udin??? Mana Udin??” Teriak pria itu memecah kerumunan.

“Mana Udin???, Aku butuh dia, Cepaaat!!!”, Kami pun kalang kabut mencari keberadaan si Udin.

Tak lama kemudian, Udin muncul dengan mata masih merah dan berpakaian layaknya tarzan, bercelana pendek warna hitam tanpa mengenakan baju, aku masih ragu apa benar ia bercelana pendek hitam karena sepagi itu aku masih sulit membedakan mana celana mana kulit.

“Din, bapak butuh 2 pemuda lagi untuk menemanimu bekerja di pabrik bapak, kamu cariin ya!!!”

“iyyy..yy..yyaa ppaakk” jawab Udin dengan gaya gagapnya yang azis gagap pun tak mampu menirunya.

Setelah itu pria itu pergi entah kemana, tanpa pamit dan tanpa memberi uang saku sepeserpun pada Udin.

“Jjjejejjangkkrrrik”, Gerutu Udin.

_____________________________________________________________________________________________

Ayam di samping rumah masih berkokok dengan lantangnya dan embun pun masih membasahi sandal yang akan kupakai untuk sejenak mengingat Tuhan pencipta sekalian alam, ya, adzan subuh telah terdengar beberapa saat yang lalu, Tak lama berselang, terdengar ketukan pintu yang cukup keras dari luar disertai teriakan “Mmmooo, aku udin, ini barangnya” (karena penulis kecapekan nulis gaya udin yang gagap, setelah ini udin jadi normal).

“Iya din, tunggu, aku wudhu dulu” Timpalku,

Setelah wudhu, kubukakan pintu menyambut kedatangan Udin,

“Ini Mo, barang yang kujanjikan semalam” Udin mengeluarkan bungkusan hitam berisi alat-alat yang mungkin tak asing bagiku, ada google, sarung tangan latex dan masker gas, sebagai sarjana lulusan teknik kimia mungkin barang ini sedikit lebih familiar dibandingkan suntik dan stetoskop.

“Aku mulai kerja kapan din???”.Tanyaku pada Udin yang masih setia dengan celana pendek hitamnya.

“Kata Bapak Tebe, kamu bisa kerja mulai pagi ini, ntar Andri aku kasih tahu juga” Jawab Udin tanpa basa-basi.

Yap, jadi teringat sebuah ayat Allah “Dialah yang menjadikan untukmu malam (sebagai) pakaian, dan tidur untuk istirahat, dan Dia menjadikan siang untuk bangun berusaha.”

Kali ini aku harus bisa bekerja dengan maksimal.

_______________________________________________________________________________________________

Kulangkahkan kaki menuju tempat berukuran 5x10 meter, kulihat Andri telah sigap dengan peralatan tempurnya, ya, sebagai seorang tukang las di pabrik onderdil motor, kami harus siap dengan sarung tangan latex dan google (kacamata safety untuk las) kami,

“Ndri, kamu ntar pulang bareng siapa???” Tanyaku saat Andri berhenti nge-las sejenak.

“Inyong Pulang Dhewe, Ngapa??”,trans: (“aku pulang sendiri, ada apa sahabat???),Setiap mendengar aksen tegal Andri, seakan wajah Andri yang fotogenik kuanggap sebagai potojenik.

“Boleh bareng gag, kamu tahu kan kalo aku gag da motor, tadi aja berangkat ikut Udin??”

“Ora apa-apa,Inyong malah seneng ana kanca”. trans:(“tak apalah, aku pun merasa senang karena ada sahabat untuk pulang”)



NB:mohon maaf kalau translate tegalnya terkesan alay.:D



Tepat jam 3.45 sore aku dan Andri bergegas untuk pulang, namun apa lacur, untung tak dapat diraih, malang tak dapat ditolak, baru ¼ perjalanan menuju rumah, motor Andri mengalami kram (baca:mogok), akhirnya dengan memohon restu dari Andri, aku melanjutkan perjalanan dengan sarana angkot, awalnya semua berjalan sesuai harapan, namun tiba-tiba “Dhuaaaarrrr” bunyi letusan senapan angin memekakan telinga, kulihat sepasang burung harus menjadi korban keganasan manusia., maaf salah cerita, yang bener, kulihat seorang ibu muda memegangi anaknya dan mempertahankan tasnya yang berisi dompet, tanpa pikir panjang aku turun dari angkot dan mencoba berlari kea rah ibu itu, namun tanpa diduga, sang perampas menembakkan pistolnya kearahku, dengan bantuan elemen udara,aku menghindar dari tembakan, terlambat, udara tak mampu mencegah peluru menembus betisku. Panas,, sakit,, kulihat perampas itu lari menuju arah rel kereta api, dengan tenaga seadanya aku berteriak dan berlari mengejar perampas itu.

“ Bang, Balik oey, ini tasnya ketinggalan, masak susah-susah mau ngerampas gag dibawa”.

Ternyata teriakan barusan hanya lamunanku, aku pun terus berlari mengejar perampas itu, hingga seberang rel kereta api,kejadian yang tak kuduga pun terjadi, Nampak didepanku perampas tersebut membuang pistolnya, aku berpikir mungkin dengan tangan kosong aku mampu mengalahkannya, tak lama berselang, sang perampas berlari kearahku dan berteriak “Matilah kau!!!!!” kulihat kilatan pisau tajam menghunus menuju ulu hatiku, “Crassss”, yang kuingat hanya Gelap dan Hitam.

_________________________________________________________________________________________________

Kulihat ibuku menangis sesenggukan meneriakkan namaku, “Timooo, nak , bangun, ini teh hangat sama pisang gorengnya ibu bikinin special buat kamu, dimakan nak, jangan diam saja”, aku pun melangkah menuju ibuku, dan kucoba menenangkan hatinya, kucoba meminum teh hangat, tapi selalu gagal, kucoba memakan pisang goreng pun tak berbeda, gagal. Entah kenapa, aku berjalan ke ruang tamu kulihat tangisan Syifa’ yang tak kuduga ternyata mengalir disaat seperti ini,walau aku tak tahu ada apa denganku, Bu Tantri, tetangga sebelah, tak berhentinya menenangkan hati ibuku, sambil celometan tangannya memakan pisang goreng, dan sekali lagi aku bertanya, “ada apa denganku???’. Sesaat, kulihat kilatan putih menyilaukan di depan mataku, ketika kubuka mataku lebar-lebar, kulihat ibuku tersenyum dengan senyuman terindahnya, “Subhanallah, begitu menyejukkan hati”, air matakupun mengalir, ingin kupeluk ibuku, namun apa daya, dadaku masih terasa sakit dan ngilu, kucoba memegang tangannya yang mulai berkeriput namun tangan inipun enggan bergerak,kuputuskan untuk sejenak beristirahat, siapa tahu nanti aku akan sehat kembali dan mampu memeluk tubuh ibuku tercinta”

_______________________________________________________________________________________________

“Moo, timooo, bangun nak, kenapa kamu tidur di depan kamar ibu???,nak bangun, udah pagi, kamu belum sholat subuh, ayo bangun nak, ditunggu Udin lho di depan,”.

Aku tak mengerti tubuhku kini terbujur kaku di depan pintu kamar ibuku dan di antara pecahan gelas berisi kopi milik ibuku,

“Innalillahi Wa Inna ‘Ilaihi Raji’uunn, Timoooo” Tangis histeris ibuku mengagetkan Udin yang menunggu di beranda rumah dan membuyarkan kerumunan manusia yang sedang bercengkrama tak jauh dari rumahku, dan sekali lagi, jantung ini berhenti berdetak dan darah ini berhenti mengalir karena Nampak bayangan Syifa’.

SAYANG DAN CINTA TAK PERNAH BICARA (AYAH)

SAYANG DAN CINTA TAK PERNAH BICARA

(AYAH)


Matahari masih malu menampakkan wajahnya, tapi suara panggilan untuk beribadah mulai bersahutan di telingaku, tapi aku masih bergeming dengan keadaanku, guling kupeluk erat, selimut kupasang menutupi seluruh tubuhku, aku lupa kapan terakhir kali aku menghadapNya, sekilas terdengar percakapan antara ibu dan ayah.



“Bu, Chandra mana???”, Suara ayah terdengar begitu lembut, ya, ayahku adalah sosok tua yang terkesan begitu tak berwibawa dimataku, beliau hanya seorang pensiunan buruh pabrik tas yang hanya berijazah paket B, setara SMP.



“Itu di kamar, masih tidur pak, kenapa tho???, biarin aja, tadi dia baru pulang jam 2 kok pak.”,suara ibuku tampak kesal dan tak begitu peduli dengan maksud ayahku.



“Bukannya gitu bu, bangunin dia, suruh sholat, sudah baligh kan dia??”



“Opo tho pak, nanti kalau dia bangun saja baru ibu suruh sholat, wong dulu ustadz Hadi penah ngomong kalau sholat subuh kesiangan itu ndakpapa selama ndak disengaja.”







“Astaghfirullah, ibu ibu..”, Ayah hanya menggelengkan kepala dan pergi menuju surau di dekat rumah, Sedangkan aku masih menutup telinga dan melanjutkan mimpiku.

________________________________________________________________________________

Nampak dari kejauhan seorang pemuda yang sudah tak asing bagiku, kulihat dia menenteng beberapa botol arak (sejenis minuman keras).



“Ton, udah siap duel belum???” Tanyaku dengan nada meremehkan, maklumlah aku termasuk jagoan mabuk di antara anggota gengku.



“Sialan kau Ndra, udah kamu siapin belum tempatnya??” Anton merespons dengan mmik wajahnya yang khas, bayangkan wajah seorang pengangguran yang dompetnya kecopetan maka kamu akan melihat wajah Anton.



“Itu rumahku bisa dipake’, Ibuku lagi ke rumah budheku di Solo”



“Lha Ayahmu??”



“Itu mah Gampang, orang tua bisa diatur, macam-macam sikat”



“Okelah kalo begitu”



Langkah kami seakan diburu, “Sudah tak sabar duel minum nih”, batinku.



Sesampainya di rumah, kupasang posisi ternyaman dan ternikmat sambil sesekali menenggak arak di hadapanku.



Terdengar suara pelan dari dalam kamar ayah, “Ndra, bapak beliin obat di tokonya Bu Aji, kepala Ayah pusing”.



Aku tak peduli dengan permintaan Ayahku, tangan ini masih sibuk meraih gelas dihadapanku dan kulihat Anton mulai teler.



“Ton, Cemen lu, baru segitu udah teler”



“Sialan kau Ndra, $#$%%^$$”, suara Anton seperti piringan hitam yang sedang dimainkan sambil sesekali dijadikan Frisbee setelah itu kulihat ia berbaring.



Dan sekali lagi suara Ayah terdengar tapi lebih keras, “Ndra, bapak beliin obat ya!!”



“Obat apa yah?, obat kuat??. Hahaha..,” Jawabku asal-asalan.



“Ndak nak, beliin obat sakit kepala, Tolong ya”



“Yang sakit kepala Ayah kan??, bukan kakinya kan???, beli sendiri kan bisa.”



Tak lama kemudian Ayah keluar dan tak tahu lagi ia akan pergi kemana.

________________________________________________________________________________

Ilalang di sawah dan semilir angin membuat tubuh ini seakan melayang di antara kapas-kapas pohon randu yang kini beterbangan bersama angin di depanku,sesekali mulut ini menguap, tapi kantuk ini harus kutahan karena mungkin tak lama lagi orang yang kutunggu datang.



“Mas Chandra ya???”,Suara lembutnya tak berubah,masih sama seperti dulu.



“Dek Pendi ya??? Hahahaha”,Gurauku padanya.



“Ngawur sampean mas, gimana kabarnya??? Udah punya istri??” Pertanyaan yang menohok, walaupun aku ganteng tapi entah kenapa tak ada seorangpun yang mau aku nikahi.



“Alhamdulillah baik, kalau istri, ini di depan mata mas”. Godaku padanya, kulihat wajahnya memerah, mungkin karena kepanasan atau apalah aku gag tahu.



“Mas ini bisa aja, masa’ orang sehebat mas mau sama eks-PRT kayak Suci sih”, Begitu setrusnya obrolan kami tak berhenti, mulai dari kegiatan selepas lulus SMP hingga masalah Gayus di Balipun kami omongkan.



Ya, Suci adalah cinta pertamaku di SMP dulu, mungkin nasibnya tak sebaik aku yang mampu lulus S1 2 tahun lalu, dia hanya tamatan SMA kelas 2, yang aneh bagiku, kenapa dia belum menikah, padahal kebanyakan teman-temanku yang hanya ‘protolan’ SMA kurang dari 1 tahun ke’protolan’nya, mereka sudah menikah.



Tak terasa sudah hamper 2 jam kami mengobrol, hingga muncul sebuah pertanyaan, “Mas Chandra, gimana qiro’ahnya?? Masih sering juara??”



Aku pun berpikir, entah kapan terakhir kali aku membuka kitab suciku itu, aku lupa.



“Ehm..terakhir kali ya waktu kelas 1 SMA dulu, kamu inget kan??”



“Lho iya ta??, padahal dulu sudah se-provinsi ya”, kulihat wajah tak percaya di balik jilbab putihnya.



Aku pun menyudahi pembicaraan,“Ayo pulang yuk, sudah sore, bentar lagi sudah maghrib”



Maghrib, kata yang sepertinya sudah asing di telingaku namun kenapa harus muncul dari mulutku???, sejak saat itu, Suci menempati hatiku lagi.

________________________________________________________________________________

Jarum jam dinding menunjukkan pukul 13.00 dan aku masih sibuk dengan tugas kerja yang menumpuk di meja, hingga telpon berdering membuyarkan konsentrasiku.



“Hallo, disini Chandra, ada yang bisa dibantu???”



Terdengar suara lembut dari ujung telpon “Mas, aku dijodohkan” setelah itu terdengar suara gagang telpon dibanting ke tempatnya. “tut tut tut”.



Seakan puluhan ribu durian runtuh di kepalaku dan hati ini retak layaknya kaca yang disiram es dan air panas.



Aku bingung harus bagaimana. kuambil sebatang rokok untuk sedikit menenangkan pikiranku

________________________________________________________________________________

Kuberanikan diri melangkah menuju rumah bercat biru muda itu sendirian, kulihat seorang pria tua duduk di teras rumah itu. Dia tak lain dan tak bukan adalah Ayahku.



Apa yang ada di benakku adalah hal yang buruk, karena ayah tak pernah setuju aku mencintai Suci, entah kenapa.



“Ayah kenapa disini??’ Tanyaku dengan nada sedikit membentak.



“Ini lho ada urusan sama Pak Pendi kok” jawabnya tenang.



“Urusan apa??? Mau minta Pak Pendi melarang Suci ketemu aku?? Aku terus memburu Ayahku dengan pertanyaan-pertanyaan.



“Sabar tho lhe, Ayah cuma pengen silaturahmi dengan Pak Pendi kok”



Aku pun terdiam dan pergi meninggalkan Ayahku, sekali lagi aku kecewa dengan Ayahku.



Niatku untuk memberanikan diri melamar Suci pun ku urungkan, karena pasti Ayah menolak dengan keras rencanaku.

________________________________________________________________________________

Jalanan menuju kantorku tampak tak seperti biasanya, tampak macet pagi ini, bayangan akan laporan kerja pun seakan terkikis dengan rasa capek dan gerah akibat macet ini, bahkan bungkusan nasi yang kubawa pun telah menjadi bungkusan biasa yang tak menggiurkan lagi bagiku.



Nampak di kejauhan aparat berpakaian coklat ditutupi rompi hijau cerah sedang mengatur lalu lintas, tak jauh dari tempatnya, terlihat olehku kerumunan manusia menatap nanar dan kasihan, entah apa yang sedang mereka tatap, aku pun tak mau tahu, karena itu bukan urusanku, saat ini yang ada di pikiranku hanya, “kapan bisa nyampe’ kantor??’, kulihat jam tanganku, sudah menunjuk angka 06:50, aku pun mulai menggerutu dan mencaci.

Ketika sampai di ujung jalan yang mulai lengang, ku tancap gas menuju tempat berfantasiku, kantor.

________________________________________________________________________________

Meja di tempat kerjaku masih seperti biasa, kertas bertumpuk dan jadwal rapat pun seakan memangkas waktu luangku, maklum perusahaanku sedang ada proyek besar, dapat tender membuat software anti mafia hukum, ketika ingin ku sandarkan bahu di kursi kerjaku, ponselku berdering melantunkan suara khas bang haji rhoma irama dengan petikan gitar mengiringi bergulirnya lagu Judi.

“Nak Chandra, Ayahmu nak, Ayahmu,” Suara wanita yang sudah paru baya terdengar lirih.

“Ini Siapa?? Ayahku kenapa??”

“Ini Bu Aji Nak, Ayahmu kecelakaan di ujung jalan waktu mau menyeberang beli obat”

“Keadaannya Gimana??”

“Ibu kurang tahu nak,Maaf”

“Trus Ayah dimana sekarang??”

“Tadi dibawa ke RS Harapan Ayah,ditemani pak ketut”

“Yauda Bu Makasih infonya, nanti pulang kerja saya kesana”

Obrolan kami tak berlangsung lebih lama karena bel ruanganku berbunyi, entah siapa yang datang kali ini.

Ternyata Ibuku datang dan tanpa dinyana kontan dia menangis histeris di atas meja kerjaku, dan aku hanya terpaku dan tak tahu akan berbuat apa, ibu yang kuanggap sebagai wanita kuat layaknya margareth thatcher, untuk pertama kalinya menangis di depan mataku, “Kenapa Bu???” Tanyaku keheranan,

“Ayahmu meninggal nak, barusan dan yang belum sempat Ibu kabulkan adalah kamu nak,”

“Innalillahi,Maksud ibu??”, aku masih setengah tak percaya, karena barusan ada yang member kabar kalau Ayah di RS,

“Ia memanggil namamu sebelum menghembuskan nafas terakhirnya dan entah apa yang ia igaukan tentangmu Nak”

Aku masih tak percaya, “kok bisa bu, ibu gak bercanda kan??”

Sekali lagi ponselku berdering, “Assalamu’alaikum, Innalillahi Wa Inna ‘Ilaihi Raji’un, Nak, Ibu barusan dapat telpon dari Pak Ketut kalau Ayahmu meninggal.

Saat itu seakan bumi terbelah, hapeku terjatuh dari genggaman.

“Innalillahi Wa Inna ‘Ilaihi Raji’un” Suaraku lirih menahan kaget yang teramat sangat.

Setelah itu aku pun menangis dipelukan Ibuku,

________________________________________________________________________________

Mataku masih sembab, tak percaya dan merasa bersalah atas yang terjadi pada Ayahku, ya,hari ini tepat 7 hari meninggalnya beliau dan hari-hariku terasa berbeda, tak ada lagi sosok yang bertanya “darimana Nak??’, “Udah Sholat Nak??”, “Kamu gag istirahat dulu??”, dan aku merasakannya begitu sangat berbeda, aku kehilangan sosok lemah lembut itu, dan yang lebih memprihatinkan, Ibu yang biasanya setiap pagi menyiapkan teh hangat dan obat untuk Ayah, hanya termenung di atas kursi kayu favorit Ayah.



Untuk kali pertama setelah bertahun-tahun, aku membuka qur’an dan ku membaca surat luqman, tentang nasihatnya kepada anaknya, dan sekali lagi airmata ini menetes mengingat segala Nasihat Ayah yang tak pernah kudengar dulu.



Ya, Tak pernah kudengar memang, timbul penyesalan yang mendalam tentang segala hal yang berhubungan dengan Ayah, tentang permintaannya membeli obat.



Disaat lamunanku dan kenanganku menyeruak, aku terkejut dengan sebuah SMS dari Suci.







Sender : Suci Cute



Number : 085648639469



Date : 20-11-2010







Mas, Bapak selalu menekan aku tentang perjodohan, aku risau dengan perjodohanku, aku tak tahu menahu tentang jodohku, aku butuh keberanianmu mas. Aku menyayangimu karena ALLAH mas.



Semoga ALLAH menyatukan kita. Amieeenn,,,,







Sontak aku bimbang antara menangisi atau mencoba berusaha, demi Suci dan Aku. Tapi semangat ini sedang berada di bawah, apa yang harus kulakukan ya ALLAH???, sejenak aku berdiri dan menuju kamar mandi, aku ingin mendekat lagi padaNya, entah aku juga lupa kapan terakhir kali aku sholat dhuha.

________________________________________________________________________________



Pagi ini aku bersiap menuju rumah Suci, ada sedikit ganjalan di hati, seandainya nanti Pak Pendi marah atas kedatanganku apa aku harus melawan??? Atau aku harus pergi, lari dari cintaku??



Ahh, itu dipikir nanti saja, sekarang yang penting niatku baik. Selama perjalanan menuju rumah Suci, tak henti-hentinya aku berdo’a, semoga Suci adalah jodohku. Sesampainya di depan rumah Suci aku menghela nafas panjang, Namun yang mengagetkanku , Pak Pendi menyambutku dengan senyuman lebarnya.



“Alhamdulillah Nak, kamu datang, gimana kabarmu??” Ucap Pak Pendi membuatku semakin kaget dan bingung.



“Baik Pak, Alhamdulillah,” segala skenario yang kupersiapkan untuk menghadapi kemarahan Pak Pendi hilang seketika berganti kebingungan menghadapi keramahan Pak Pendi.



“Bapak Udah lama nunggu kamu datang, Bapak ikut berduka cita ya atas meninggalnya Ayahmu”



Dengan wajah sok tegar aku menjawab “ Ya Pak, makasih, doakan Ayah saya ya Pak”



“Pastinya Nak, Gimana kerjamu??”



“Alhamdulillah lancar Pak”, aku bingung mau bertanya apa, hanya kekakuan menggelamutiku.



Setelah Tanya ini itu, aku tersadar, tumben Suci tak muncul membawa nampan berisi teh hangat seperti dulu, aku memberanikan diri bertanya, “ Suci kemana pak???”



Dengan tenang beliau menjawab, “Wah, sudah gak sabar lihat calon istri ya???”



Aku semakin bingung, “Maksud bapak??”



“Lho kamu belum tahu ya??? Mungkin Ayahmu belum sempat bicara padamu”



Aku tak mengerti apa yang Pak Pendi katakan.



“Beberapa minggu yang lalu, aku dan Ayahmu bicara empat mata soal perjodohanmu dengan Suci, beliau bilang akan meminta kamu melamar Suci secepatnya, tapi ALLAH punya kehendak lain Ndra”



Tak terasa, airmata mengalir dari kedua mataku, berlinang melewati pipiku, aku menyesal dengan segala prasangka burukku ke ayahku dulu, semakin sakit hati ini mengingat dosaku kepada Ayahku.



Dengan berlinang airmata aku berkata pada Pak Pendi, “Pak, izinkan saya menikahi Suci minggu depan”



Pak Pendi tersenyum dan berkata “ALLAH mencintaimu Ndra”

________________________________________________________________________________

Tepat tanggal 12 desember, berhadapan dengan penghulu di hadapanku dan Suci, masih bersembunyi dibalik ruangan ini, ya, sebentar lagi dia akan menjadi pendampingku mendekatkan diri kepada ALLAH.



Saat yang mendebarkan itu datang, “Ananda Chandra udah siap???” Tanya sang penghulu padaku, aku hanya menganggukkan kepala tanda siap.



“Saya nikahkan Muhammad Chandra Bin Abdul Halim dengan Suci Indah Rahmawati binti Maulana Ependi dengan mas kawin uang 2 juta rupiah serta seperangkat alat sholat dibayar tunai”



“Saya Terima Nikah dan Kawinnya Suci Indah Rahmawati binti Maulana Ependi dengan mas kawin tersebut dibayar tunai”



Gemuruh para saksi berteriak “Saaahhhhhhhhhhh”



Aku tak sabar untuk malam ini pikirku.



Malam ini aku telah berjanji pada Suci, di malam pertama pernikahan kami, kami akan ziarah ke makam Ayah, dan berdo’a disana memohon restu Ayah yang tak sempat aku dengarkan dari suara lembutnya.



“Ayah, Jikalau engkau masih bersama kami, akan kami jadikan engkau sebuah lentera yang akan menjadi sarana penerang pernikahan kami oleh cahayaNya dan menjadi sarana penunjuk arah dalam masalah pernikahan kami di jalanNya. Ayah, kami berjanji pada diri kami bahwa namamu akan kami jadikan nama anak laki-laki pertama kami kelak.”



“YA ALLAH, jadikan ayahku penghuni surgaMu dan ibuku sebagai pelayan di surga untuknya, dan ampunilah dosa mereka sebagaimana cinta kasih mereka kepada kami disaat kami masih kecil”







TAMAT



Surabaya, 20 nopember 2010



27B @8A



19:08



Untuk Abah dan Bunda serta wanita yang suci hatinya



Mohon Sarannya Lagi..

MI, RINDU

Lentera malam mulai bersumbu,
retak cadas jalanan malam berbuka!!
lewat alun lembut desah suara jangkrik, aku titipkan selaksa rindu.
"Mi, bukan ranjau yang meledak di antara panasnya asmara, bukan pula belati yang berkacak menghujam ulu hati, tapi rindu ini bak nanar malam merindu pada sinar rembulan"
Penat seperti lenguhan hewan malam, ya lenguhan para pengais jalanan malam.
tapi rinduku ini tak penat karenanya,
Biar kokok ayam terdengar, namun rindu ini terpatri dalam langkah para malaikatt pembagi rizki.

ya, rindu ini hanya untukmu mi.
Kalang kabut dan kalang rindang bersolek di depan cermin malam, tapi tak secantik dan semolek rinduku padamu.

BAKAR SAJA MASJID DI DEKAT RUMAHMU!!!

BAKAR SAJA MASJID DI DEKAT RUMAHMU!!!



Mungkin judul yang saya ambil terlalu ekstrim bagi sebagian kalangan yang terlalu fanatik pada ke-islaman-nya (Fanatik dalam arti sempit tentunya). Tapi bagi saya yang terketuk menulis artikel ini, judul ini masih biasa saja atau lumrah di alam berpikir saya.



Masuk ke inti yang ingin saya sampaikan dalam artikel ini, Masjid merupakan rumah Allah, tempat dimana manusia menyembahNya dan mengingat namaNya. Pengunjung di dalamnya adalah orang yang memakmurkannya dan merupakan sebaik-baik bidang tanah Allah di muka bumi ini, sebagai menara petunjuk, serta corong agama. Ia adalah majelis dzikir, mihrabnya ibadah, menaranya pengajaran ilmu dan pengetahuan pokok-pokok syari’at. Bahkan ia merupakan lembaga pertama yang menjadi titik tolak penyebaran ilmu dan pengetahuan di dalam Islam !!!, namun sekarang ??? Alangkah miris dan sangat memprihatinkannya kondisi umat islam sekarang, utamanya masyarakat di perkotaan, seringkali barisan (shaff) sholat di masjid-masjid nampak lengang, majelis ilmu (pengajian) tak lagi ramai, dan yang lebih memilukan adalah berkurangnya “keberadaan” TPA/TPQ yang notabene merupakan gerbang awal seorang generasi muda muslim mempelajari agamanya (baca: anak-anak muslim), selain bimbingan orang tua tentunya.



Fungsi masjid yang dulu pada zaman Rasulullah SAW adalah pusat peradaban sekaligus pusat pengembangan islam agaknya sekarang tak lagi “diindahkan” oleh kalangan muslim sendiri, contoh kecilnya adalah fungsi masjid sebagai tempat bermusyawarah, sudah nampak keengganan bagi umat islam sendiri untuk memaksimalkan masjid “tempat yang paling penuh rahmatNya” dalam kaitan memecahkan problema yang sedang dialami oleh umat. Tak hanya itu saja, untuk masalah ibadah pun kini masjid tak lagi terdegar gaungnya seperti dahulu, jangankan untuk sekedar tempat melepas lelah ataupun berdiam diri, untuk melaksanakan sholat jama’ah di masjid pun sangat berat, ada yang beralasan karena sibuk kerja, sibuk sekolah atau mungkin jadi orang sok sibuk. Padahal telah jelas firman Allah : “Hanyalah yang memakmurkan masjid-masjid Allah ialah orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari kemudian, serta tetap mendirikan shalat, menunaikan zakat dan tidak takut (kepada siapapun) selain kepada Allah, maka merekalah orang-orang yang diharapkan termasuk golongan orang-orang yang mendapat petunjuk.” (QS. 9:18), lha terus sekarang akar masalahnya dimana???



Dalam sebuah Hadits yang diriwayatkan oleh Muslim dalam Shahihnya, dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘Anhu bahwa Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda :

“Tidaklah berkumpul sekelompok orang di salah satu rumah-rumah Allah (masjid). Mereka membaca al-Qur`an dan saling mempelajarinya (bersama-sama) di antara mereka, melainkan (akan) turun ketenangan atas mereka, mereka akan diliputi rahmat, dan para Malaikat (hadir) mengelilingi mereka, serta Allah menyebutkan (nama-nama) mereka di hadapan (para Malaikat) yang berada di sisi-Nya”, Hadits ini mengindikasikan masjid sebagai tempat pendidikan yang terbaik, namun apa yang terjadi sekarang sungguh sangat mengkhawatirkan, TPA/TPQ sudah jarang, memungkinkan seorang anak tak lagi mengenal tuhannya, namun beralih pada penghambaannya kepada Game, Internet maupun hal lain yang tak mencerminkan pendidikan dini bagi sorang muslim, padahal telah jelas hadits Rasulullah yang berbunyi “Tuntutlah ilmu dari lahir sampai liang lahat (kematian)” maka sudah benarkah islam kita??



Masjid di zaman sekarang tak ubahnya hanya sekedar bangunan yang akan penuh kapasitasnya ketika sholat jum’at dan akan penuh kapasitasnya ketika sholat tarawih di awal ramadhan saja, sedangkan untuk waktu yang lain hanya dijadikan tempat berteduh ketika hujan atau hanya dijadikan tempat mengungsi ketika bencana tiba, sudah lupakah kita dengan Firman Allah SWT yang berbunyi : “Dan (ingatlah), ketika Ibrahim meninggikan (membina) dasar-dasar Baitullah bersama Ismail (seraya berdo`a): ‘Ya Tuhan kami terimalah daripada kami (amalan kami), sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. Ya Tuhan kami, jadikanlah kami berdua orang yang tunduk patuh kepada Engkau dan (jadikanlah) di antara anak cucu kami umat yang tunduk patuh kepada Engkau dan tunjukkanlah kepada kami cara-cara dan tempat-tempat ibadat haji kami, dan terimalah taubat kami. Sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang’.” (QS. 2:127-128), Ayat ini meyakinkan kita bahwa hamba Allah yang mampu memakmurkan masjid baik secara material dan imaterial, hanyalah makhluk Allah Ta’ala pilihan, yaitu dari kalangan para Nabi dan Rasul, serta para pengikut-pengikut mereka dari orang-orang yang beriman. Jadi kemanakah iman kita sehingga masjid-masjid di sekitar kita usang tak terpakai, sepi tak berpenghuni lagi, atau bahkan memang kita sudah tak peduli lagi dengan masjid kita???, kalau memang sudah tak ada kerinduan dan keinginan memakmurkan masjid, Jadi, Bakar saja masjid di sekitar kita daripada hanya menambah dosa karena menelantarkannya. Atau kita takut Allah mengazab kita karena membakar masjid??? Jawabannya adalah Allah SWT lebih marah ketika kita tak mau menggunakan masjid sebagaimana fungsi dan peran masjid yang telah diperintahkanNya.



Allah Subhanahu wa Ta’ala –sebagai Pemilik segala sesuatu- menyandingkan masjid-masjid kepada-Nya. Penyandaran masjid kepada-Nya merupakan pemuliaan dan pengagungan terhadapnya. Dan masjid bukanlah kepunyaan siapapun, melainkan Allah semata. Sebagaimana halnya dengan ibadah yang telah dibebankan oleh Allah Ta’ala kepada hamba-hamba-Nya, maka tidaklah diperkenankan untuk dialihkan pelaksanaannya selain kepada-Nya saja. Masihkah kita tak mau mendatangi rumah milikNya???, Atau kita lebih memilih untuk tinggal di rumah kita???, Ihdinash shiroothol mustaqiim...

KITA-SAMA-SURGA

Kulihat pagi datang membelah ufuk timur

Heningnya terpecah oleh suara senapan

Kudengar jerit seseorang,Kulihat dia tersungkur, Tak seorangpun peduli



Kulihat seorang wanita renta

Dia menengadahkan tangannya seraya berdoa ” Kembalikan dia, biarkan dia hidup, jangan ambil nyawanya”

Pernahkah kau bertanya pada hatimu yang terdalam??

Adakah surga di langit??

Kenapa kita tak bisa mendapatkannya??



Tahukah bahwa kita hidup di bawah matahari yang sama, dengan sinarnya datang menyapa pagi??

Dan tahukah kita jikalau kita pun berjalan di bawah sinar bulan yang sama di kala malam??

Lalu kenapa?? Kenapa meragukan keberadaanNya??



Kulihat malam menjelang dengan sinar bulan memecah gelap

Dan tak terlihatkah bayanganmu pecah karenanya???

Dan jauh di balik bayangan rerindangan pohon nampak olehku tubuh tak berdaya, berbalut kain tipis

Sudahkah kita memilah sejengkal harta kita??

Pernahkah kau bertanya pada hatimu yang terdalam??

Adakah surga di langit??

Kenapa kita tak bisa mendapatkannya??



Kadang terpikir olehku bahwa aku telah gila

Gila oleh dunia, kehilangan apa yang kita miliki merupakan bencana

Dan tak ada yang peduli

Namun tahukah kamu bahwa nuraniku tak berubah??

Maka berilah cintamu pada dunia, Senyummu untuk semua

Dan apakah benar-benar penting??

Entah di atas sana ada surga ataupun tidak, tetaplah engkau mencinta dengan cintaNya.



Sekali lagi..

Tahukah bahwa kita hidup di bawah matahari yang sama, dengan sinarnya datang menyapa pagi??

Dan tahukah kita jikalau kita pun berjalan di bawah sinar bulan yang sama di kala malam??

Dan tahukah kita jikalau diatas kepala kita adalah langit yang sama, langit yang agung dengan birunya

Atau tahukah kita saat mata menatap kearah bintang yang gemerlapan di angkasa, bintang itupun bintang yang sama, bintang yang indah dengan pantulan sinarnya

Lalu kenapa?? Kenapa kita tetap meragukan keberadaanNya??

ENTAH, MAU , MAMPU

Entah pikiran ini mengalir pada dimensi pongah..
Atau congkak..
Biar..
Lembayung pun tak menggubris rayuan air siang ini..
Tak malukah kau dengan mereka yang menahan lapar di balik senyum tulus itu?
Apakah sama denganmu?
Tertawalah.. Tak tahukah kau, mereka berjuang dengan sebelah hati tersayat kepedihan?
Dan apa yang kau lakukan?
Tak lebih hanya merengek merendah dan meminta, jangan kau jual segala dayamu hanya untuk recehan ini.
Tahukah kau, tak pantas kau lakukan itu, nilai hati dan tubuh kekarmu itu lebih, ya, lebih dari sekedar recehan.

Entah, kau mendengarku atau tidak, biarlah kenari hinggap di dahan linden, daripada harus mengais tanah yang tandus tak bertuan.
Seperti itulah kau, hinggaplah di dahan tempat embun menggenang, dan jangan kau berlari mencari embun yang meresap dalam tanah.

KEMAUAN ADALAH MOTOR SEGALA KEMAMPUAN, JIKA KITA MAU, KITA MAMPU!!

UNTUKMU WANITA BERMATA JELI

UNTUKMU WANITA BERMATA JELI

Untukmu wanita bermata jeli..
Sadarkah engkau akan indah matamu..
Sedetik ku menatap, serentak seluruh bintang pun berhenti berpijar..
Lihat bola yang dilemparkan anak-anak itu seketika mengambang di udara, kupu-kupu yang hendak hinggap di sekuntum bunga pun terkatung-katung tanpa gerak..

Untukmu wanita yang bermata jeli..
Sadarkah saat engkau melirik tajam padaku, seekor cicak yang mengejar serangga terkekang dalam diam..
Alam pun tahu itu, karena alam bersenandung merdu menatap mata jelimu itu, ya, waktu pun berhenti sempurna..
Dan aku, hanya mampu tuk memuji dan menyampaikan salam ini untukmu, hanya untukmu, wahai wanita bermata jeli..
Bolehkah aku memiliki mata itu?