Senin, 19 Juli 2010


PENGKADERAN, SIAPA TAKUT????

SELAMAT DATANG DI KAMPUS PERJUANGAN ITS!!!!
WAHAI MAHASISWA BARU ITS 2010!!!

“Takkan mungkin orang berkata gelap jika tidak ada terang”
“Takkan mungkin orang berujar warna hitam jika tidak ada warna putih”
”Dan pastinya takkan mungkin orang berteriak KEGAGALAN jika tidak ada KESUKSESAN”

Pengkaderan atau mungkin bisa disebut OSPEK adalah suatu kata yang selalu terdengar menyeramkan dan menakutkan di telinga semua mahasiswa baru (MABA) di segala pelosok nusantara, tak terkecuali di ITS. Bayangan akan perploncoan, per’kacung’an dan mungkin pembantaian akan selalu diidentikkan dengan hal ini, buktinya, setahun lalu ketika saya masih menyandang status MABA ITS 2009, saya pun tak ketinggalan untuk merasa was-was ketika harus menyambut ’ritual’ yang dinamakan dengan pengkaderan ini, namun alangkah terkejutnya saya ketika selama proses menjalani ’ritual’ ini, bayangan atau prasangka negatif tentang pengkaderan pun seakan-akan terkikis oleh banyaknya manfaat yang diperoleh dari sistem pengkaderan di ITS ini, walaupun memang ”tak ada gading yang tak retak”, saya pun harus memaklumi karena mahasiswa juga manusia.

Tak sedikit kawan sesama mahasiswa yang sering berdiskusi dan bertukar fikiran tentang baik buruknya pengkaderan bagi MABA ,ada yang setuju bahwa pengkaderan wajib ada, tak sedikit pula yang berargumen bahwa pengkaderan hanya membuang-buang waktu.

Sistem pengkaderan di ITS bisa diibaratkan seperti proses pembuatan produk dalam suatu industri, katakan saja MABA adalah Raw material ( Bahan awal ) atau INPUT bagi ITS yang harus diolah dan mengalami PROSES dikader selama menjadi mahasiswa dan diharapkan pada nantinya INPUT-INPUT tersebut mampu menjadi lulusan-lulusan ITS yang profesional bermental pemimpin seta memiliki sikap kritis, kreatif, inisiatif, proaktif, berpikiran luas, berintegritas pribadi yang dilandasi kejujuran, kebenaran, dan keadilan, walau mungkin hal ini terlalu muluk-muluk, kata mudahnya INPUT – PROSES PENGKADERAN - OUTPUT yang SUKSES.

” sesungguhnya kerusakan yang ada pada bangsa indonesia adalah karena masyarakat Indonesia cenderung APATIS terhadap segala sesuatu yg terjadi di Indonesia” (Marty Nata Legawa)

Kutipan ini menunjuk kata APATIS, hingga pada akhirnya muncul sebuah pertanyaan besar,APA SIH APATIS ITU???, Apatis bisa diartikan tidak peduli atau mungkin acuh tak acuh dengan urusan orang lain, namun dalam konteks pengkaderan, siapapun bisa dikatakan apatis jika sudah tak patuh dengan aturan yang ada dalam pengkaderan dan saya yakin anda harus siap jadi OUTPUT yang GAGAL jika memilih untuk apatis.

Secara umum tujuan dari pengkaderan adalah untuk membangun, menumbuhkembangkan, meningkatkan fungsi kemahasiswaan bukan membentuk kader, atau boleh riil tujuan dari pengkaderan adalah menumbuhkembangkan sikap solutif dan solidaritas kebersamaan.

Pengalaman dikader selama setahun ini menjadikan saya merasakan banyak sekali manfaat pengkaderan di ITS, diantaranya:
-Adaptasi teman baru yang terasa mudah dengan adanya ”tekanan” untuk saling mengenal antar MABA
-Menjadikan MABA lebih kenal dunia perkuliahan, contohnya sistem SKS, asistensi, responsi, FRS dan hal-hal lain yang tak dijumpai di SMA.
-Menjadikan MABA lebih bisa meraba masa depannya, dengan diperkenalkan pada prospek-prospek jurusan yang diambil,karena saya yakin banyak MABA yang memahami jurusannya secara terpotong.
-Dan tentunya menjadikan MABA lebih mudah menikmati kehidupan perkuliahan dengan adanya pengembangan kepemimpinan yang dinamakan KPP.
Serta masih banyak manfaat lainnya.

So,kenapa harus takut jadi MABA???, Kenapa harus takut pengkaderan??

”Ribuan kali bumi mengelilingi matahari, puluhan ribu kali bulan mengelilingi bumi, dalam masa itu terlahir orang-orang yang berhasil mengubah wajah dunia dan di masa itu pula terlahir orang-orang yang tak berbuat apapun di dunia ini hingga mereka dikubur di perut bumi, banyak bahkan terlalu banyak, namun sejarah tak sudi meneteskan tinta setitikpun untuk menulis apa yang mereka lakukan, keberadaan mereka bahkan seolah-olah dianggap tak pernah ada, ada namun tak ada artinya, bumi dan langit akan jadi saksi apa yang kita lakukan, ada pejuang dan ada pecundang, kalian pilih mana???”

SELAMAT BERJUANG!!!!