Minggu, 13 November 2011

BAKAR SAJA MASJID DI DEKAT RUMAHMU!!!

BAKAR SAJA MASJID DI DEKAT RUMAHMU!!!



Mungkin judul yang saya ambil terlalu ekstrim bagi sebagian kalangan yang terlalu fanatik pada ke-islaman-nya (Fanatik dalam arti sempit tentunya). Tapi bagi saya yang terketuk menulis artikel ini, judul ini masih biasa saja atau lumrah di alam berpikir saya.



Masuk ke inti yang ingin saya sampaikan dalam artikel ini, Masjid merupakan rumah Allah, tempat dimana manusia menyembahNya dan mengingat namaNya. Pengunjung di dalamnya adalah orang yang memakmurkannya dan merupakan sebaik-baik bidang tanah Allah di muka bumi ini, sebagai menara petunjuk, serta corong agama. Ia adalah majelis dzikir, mihrabnya ibadah, menaranya pengajaran ilmu dan pengetahuan pokok-pokok syari’at. Bahkan ia merupakan lembaga pertama yang menjadi titik tolak penyebaran ilmu dan pengetahuan di dalam Islam !!!, namun sekarang ??? Alangkah miris dan sangat memprihatinkannya kondisi umat islam sekarang, utamanya masyarakat di perkotaan, seringkali barisan (shaff) sholat di masjid-masjid nampak lengang, majelis ilmu (pengajian) tak lagi ramai, dan yang lebih memilukan adalah berkurangnya “keberadaan” TPA/TPQ yang notabene merupakan gerbang awal seorang generasi muda muslim mempelajari agamanya (baca: anak-anak muslim), selain bimbingan orang tua tentunya.



Fungsi masjid yang dulu pada zaman Rasulullah SAW adalah pusat peradaban sekaligus pusat pengembangan islam agaknya sekarang tak lagi “diindahkan” oleh kalangan muslim sendiri, contoh kecilnya adalah fungsi masjid sebagai tempat bermusyawarah, sudah nampak keengganan bagi umat islam sendiri untuk memaksimalkan masjid “tempat yang paling penuh rahmatNya” dalam kaitan memecahkan problema yang sedang dialami oleh umat. Tak hanya itu saja, untuk masalah ibadah pun kini masjid tak lagi terdegar gaungnya seperti dahulu, jangankan untuk sekedar tempat melepas lelah ataupun berdiam diri, untuk melaksanakan sholat jama’ah di masjid pun sangat berat, ada yang beralasan karena sibuk kerja, sibuk sekolah atau mungkin jadi orang sok sibuk. Padahal telah jelas firman Allah : “Hanyalah yang memakmurkan masjid-masjid Allah ialah orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari kemudian, serta tetap mendirikan shalat, menunaikan zakat dan tidak takut (kepada siapapun) selain kepada Allah, maka merekalah orang-orang yang diharapkan termasuk golongan orang-orang yang mendapat petunjuk.” (QS. 9:18), lha terus sekarang akar masalahnya dimana???



Dalam sebuah Hadits yang diriwayatkan oleh Muslim dalam Shahihnya, dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘Anhu bahwa Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda :

“Tidaklah berkumpul sekelompok orang di salah satu rumah-rumah Allah (masjid). Mereka membaca al-Qur`an dan saling mempelajarinya (bersama-sama) di antara mereka, melainkan (akan) turun ketenangan atas mereka, mereka akan diliputi rahmat, dan para Malaikat (hadir) mengelilingi mereka, serta Allah menyebutkan (nama-nama) mereka di hadapan (para Malaikat) yang berada di sisi-Nya”, Hadits ini mengindikasikan masjid sebagai tempat pendidikan yang terbaik, namun apa yang terjadi sekarang sungguh sangat mengkhawatirkan, TPA/TPQ sudah jarang, memungkinkan seorang anak tak lagi mengenal tuhannya, namun beralih pada penghambaannya kepada Game, Internet maupun hal lain yang tak mencerminkan pendidikan dini bagi sorang muslim, padahal telah jelas hadits Rasulullah yang berbunyi “Tuntutlah ilmu dari lahir sampai liang lahat (kematian)” maka sudah benarkah islam kita??



Masjid di zaman sekarang tak ubahnya hanya sekedar bangunan yang akan penuh kapasitasnya ketika sholat jum’at dan akan penuh kapasitasnya ketika sholat tarawih di awal ramadhan saja, sedangkan untuk waktu yang lain hanya dijadikan tempat berteduh ketika hujan atau hanya dijadikan tempat mengungsi ketika bencana tiba, sudah lupakah kita dengan Firman Allah SWT yang berbunyi : “Dan (ingatlah), ketika Ibrahim meninggikan (membina) dasar-dasar Baitullah bersama Ismail (seraya berdo`a): ‘Ya Tuhan kami terimalah daripada kami (amalan kami), sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. Ya Tuhan kami, jadikanlah kami berdua orang yang tunduk patuh kepada Engkau dan (jadikanlah) di antara anak cucu kami umat yang tunduk patuh kepada Engkau dan tunjukkanlah kepada kami cara-cara dan tempat-tempat ibadat haji kami, dan terimalah taubat kami. Sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang’.” (QS. 2:127-128), Ayat ini meyakinkan kita bahwa hamba Allah yang mampu memakmurkan masjid baik secara material dan imaterial, hanyalah makhluk Allah Ta’ala pilihan, yaitu dari kalangan para Nabi dan Rasul, serta para pengikut-pengikut mereka dari orang-orang yang beriman. Jadi kemanakah iman kita sehingga masjid-masjid di sekitar kita usang tak terpakai, sepi tak berpenghuni lagi, atau bahkan memang kita sudah tak peduli lagi dengan masjid kita???, kalau memang sudah tak ada kerinduan dan keinginan memakmurkan masjid, Jadi, Bakar saja masjid di sekitar kita daripada hanya menambah dosa karena menelantarkannya. Atau kita takut Allah mengazab kita karena membakar masjid??? Jawabannya adalah Allah SWT lebih marah ketika kita tak mau menggunakan masjid sebagaimana fungsi dan peran masjid yang telah diperintahkanNya.



Allah Subhanahu wa Ta’ala –sebagai Pemilik segala sesuatu- menyandingkan masjid-masjid kepada-Nya. Penyandaran masjid kepada-Nya merupakan pemuliaan dan pengagungan terhadapnya. Dan masjid bukanlah kepunyaan siapapun, melainkan Allah semata. Sebagaimana halnya dengan ibadah yang telah dibebankan oleh Allah Ta’ala kepada hamba-hamba-Nya, maka tidaklah diperkenankan untuk dialihkan pelaksanaannya selain kepada-Nya saja. Masihkah kita tak mau mendatangi rumah milikNya???, Atau kita lebih memilih untuk tinggal di rumah kita???, Ihdinash shiroothol mustaqiim...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar