Minggu, 13 November 2011

TENTANG AKU DAN SEPAKBOLA (Dulu dan Kini) Bagian Satu ( ARSENAL dan JUVENTUS )

Hari itu tepat sehari sebelum aku genap tujuh tahun, aku ingat sekali dengan apa yang aku lihat di layar tivi, ya, tepat tanggal 26 april 1998 untuk pertama kalinya aku kesengsem dengan yang namanya sepakbola, entah kenapa, rasa kesengsem ini muncl ketika aku melihat gol seorang pria bertubuh agak pendek dengan cirri cirri wajah yang sedikit menyisakan bekas cukur di kumis dan jenggotnya, pria itu tak lain dan tak bukan adalah Alessandro Del Piero, aku hanya ingat dia berkostum hitam putih garis-garis, yang di kemudian hari aku baru tahu kalau tim yang berkostum mirip zebra itu adalah Juventus, dan diketerbatasan ingatanku pula aku tahu tim yang menjadi sasaran gol del piero adalah tim inter Milan. Dan sejak saat itu aku memproklamirkan diri menjadi seorang Juventini atas jasa seorang Alessandro Del Piero (Seingatku skor akhir Juventus vs inter Milan waktu itu 1-0 untuk juve). Ya, sejak saat itu pula aku selalu tak mau ketinggalan segala hal tentang Juventus, baik buku sekolahku, buku ngajiku dan bahkan kaos olahraga sekolah pun aku coret-coret dengan segala hal berbau juventus, “Kaos olahraga SDku sekarang masih tersimpan baik dengan coretan tipe-x bernama PERICARD-33 di punggung dan TU mobile di dada”, bahkan yang lebih konyolnya lagi aku rela mencoret isi buku tulisku yang tak terhitung jumlahnya, hanya untuk menuliskan skor pertandingan juventus dan menggambar formasi ideal juventus dari tahun ke tahun (tentu saja versiku), dimulai dari zaman kiper masih Angelo Peruzzi hingga Gianluigi Buffon, Defender dari zaman Mark Iuliano hingga Giorgio Chiellini, Midfielder masih abang Zinedine Zidane hingga Claudio Marchisio, dan tentu saja pemain favoritku di juventus yakni sang Striker Ale Del Piero hingga Ale Matri, tak surut pula kecintaanku pada jubentus, baik di era Lippi, Ancelotti, Del Neri hingga sekarang Antonio “8” Conte, Namun, Calciopoli yang didalangi Luciano Moggi membuat kecintaan seorang tifosi pada klub sehebat juventus harus sedikit pupus dan layu, hingga pada akhirnya calciopoli itu pula yang membuat cintaku pada Juventus berpaling pada ARSENAL, bukan berarti baru tahun 2007 (setahun setelah calciopoli) aku cinta Arsenal, flash back lagi ya ( bukan feed back kayak yang dimaksud oleh baqir), Ketertarikan pada Arsenal baru aku rasakan pada musim kompetisi 1999, bagi gunners se antero jagad pasti ingat kan tahun ini ada apa,. Hahaha,, semoga gunners yang lupa diberi petunjuk olehNya.. Di musim itu titi henry pindah dari juventus ke Arsenal, dan aku masih ingat betul gaya rambut henry yang masih dicat merah di juve sebelum meloncat ke Arsenal. Di tahun 1999 itu pula aku mulai curi-curi kesempatan menengok laga si Gudang Peluru, dan aku masih Hafal betul pertandingan pertama Arsenal yang aku tonton di layar cembung adalah Saat highlights Arsenal vs Middlesbrough yang berakhir 5-1 di sekelumit ingatanku hanya terlintas hattrick Marc Overmars, setelah itu aku mulai kenal The Captain (Tony Adams), sang kiper David seaman, dan tentu saja “the Dutchman“ Dennis Bergkamp.



Sosok yang aku lihat begitu teduh dengan senyumnya bahkan aku sering menyamakan senyumnya dengan senyum Mr.Bean, ya, itulah senyum The Professor “Arsene Wenger”, Satu-satunya pelatih yang menjadi idolaku hingga sekarang, walau silih berganti muncul Marcelo Lippi karna juventus, Pep Guardiola, Jose Mourinho, Ancelotti, Frank Rijkard, Guus Hiddink, hingga Wim Rijsbergen ( Lagi pengen ngetik merek sepeda, Wim Cycle ). Ckakaka,, Bicara tentang Wenger, hal yang mendasari aku mengidolakannya adalah kehebatannya menyulap Pemain muda BINAL (BINaan arsenAL) menjadi seorang Superman, ech, Superstar walau terkadang bukan pemain binaan akademi arsenal secara langsung, sebut saja Francesc Fabregas yang diculik dari akademi la masia Barcelona, Samir Nasri dari Marseille, Theo Walcott dari Southampton, atau bahkan si wonderkid “THE ORIGINAL” Jack Wilshere ( menjadi idola dan landasan kenapa akun twitterku menjadi @qifni19 ya, karena si jack wilshere adalah empunya nomer 19 di Arsenal saat ini ) Selain itu, ekspresi wajah wenger sendiri yang sebetulnya membuat aku harus tergila-gila padanya, mulai dari membanting botol minuman, menutup wajah, mengelus-ngelus lutut, Berkacak pinggang, Bahkan pernah aku ketawa ngakak guling-guling gara-gara wenger ngupil, terlepas dari itu semua, OTAK ARSENE WENGER emang tokcer, selama 15 tahun kepemimpinannya (setara dengan 3 Periode presiden di Indonesia ) hingga sekarang, Arsenal disulap dari tim yang hebat menjadi luar biasa, sebut saja rekor unbeaten run arsenal dari musim 2003/2004 hingga 2004/2005, tercatat 49 pertandingan tanpa kalah, dan hingga sekarang belum ada tim manapun yang mampu menyainginya, termasuk Barcelona, apalagi Persebaya, Tak mungkinlah, Dan berkat Arsene Wenger inilah aku makin mudah mengingat arsenal, karena Arsene dan Arsenal adalah 2 kata yang sangatlah mirip.



Sekarang bercerita tentang Arsenal, Jujur saja, aku mulai sangat mencintai Arsenal adalah tahun 2007,ya, saya rasa perkenalan selama 8 tahun dan kesengsem selama 8 tahun telah menambatkan hatiku pada seorang wanita bernama Arsenal (Sambil lirik Arsenal Ladies, suit suit), di musim 2007 itu musim tepat ketika Thierry henry berlabuh di Barcelona, yes, Gunners lost his Legend at that year, bertambah pedihlah rasa ini, kehilangan gelar sejak 2005 dan 2007 kehilangan Titi. Kisah ini bermula (jeng jeng jeng jeng) ketika tv7 (trans7) menayangkan pertandingan Arsenal vs Tottenham di white hart lane, saat itu Arsenal sukses menggulung tottenham 3-1, dan Pemain idolaku “FABREGAS” mencetak 1 gol, 2 gol lain aku lupa. Soalnya hitam sih waktu itu Haha,, memang di musim itu Arsenal hanya finis di urutan 3 namun setidaknya di musim itulah Arsenal mendapatkan Gooner sejati yang ganteng dan imut seperti aku. Haha,, YES ARSENAL TILL I DIE. Kini di musim 2011/2012, walau Arsenal sedang berada di jalur panas ( Peringkat 10 dengan 10 poin dari 8 Pertandingan ) tak menyurutkan langkahku untuk mendukung Arsenal, di tengah cemoohan fans karbitan Barcelona, MU maupun Tim lain, aku masih setia dengan bangga meneriakkan “VICTORIA CONCORDIA CRESCIT – VICTORY THROUGH HARMONY”. Di tahun ini pula ( musim 2011/2012 ) Arsenal harus kehilangan 2 motor serangan yang hampir 3 tahun bersama yakni Fabregas ( Sometimes I called him “Fuck”Bregas ) yang pindah ke Barcelona dan $amir Na$$$ri yang tergiur uang Man.Shitty (Man.City), tapi aku yakin sang professor punya cara sendiri membangkitkan kembali pemicu peluru yang sedang terbakar pelan sumbunya agar Arsenal kembali menjadi Gudang senjata yang siap menembakkan amunisinya kepada tim manapun, YES, CAUSE IN ALLAH WE TRUST IF ARSENE WENGER THINK (IAWT IAWT), Percayalah di usia 125 tahun dengan FORWARD di logo khusus tim sekarang, Arsenal takkan sulit kembali ke perform terbaiknya, biarkanlah Memori macam Tony Adams, Patrick Vieira dan Thierry Henry menjadi kenangan yang baik untuk menyongsong kenangan lebih baik bersama Robin Van Persie, Jack Wilshere, Aaron Ramsey, Wojciech Szczescny dan Arsene’s army lainnya. Sebagai penutup “TENTANG AKU DAN SEPAKBOLA” bagian satu (Part I) sedikit akan aku berikan formasi ideal Juventus dari tahun 1998 hingga sekarang dan Arsenal dari tahun 1999 hingga sekarang tentu saja versiku.. ARSENE’S ARMY..



Juventus : GK- Buffon, DF- Pessotto, Iuliano, Thuram, Di Livio MF- Marchisio, Nedved, Conte, Zidane, FW- Del Piero, Trezeguet COACH : MARCELO LIPPI



Arsenal : GK- Seaman, DF- Sagna, Adams, Keown, Ash.Cole, MF- Fabregas, Vieira, Overmars, Ljungberg, Nasri, ST- Thierry Henry COACH : THE ONLY ONE “ARSENE WENGER”





Nantikan Bagian dua (Part II) tentang perkenalanku dengan sepakbola tanah air khususnya PERSELA.

BERGERAK DAN BERSATU!!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar